Curigai Ada Motif Mistik di Balik Larangan Topeng Monyet
jpnn.com - JAKARTA - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi tidak setuju dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menggusur topeng monyet dari wilayah DKI.
Pasalnya, menurut Ridwan, kebijakan tersebut dinilai tidak memiliki manfaat bagi warga Jakarta.
Menurut Ridwan, dari aspek sosial, larangan topeng monyet akan menghilangkan penghasilan warga. Padahal, profesi pengamen topeng monyet adalah mata pencaharian yang halal.
"Cari makan halal dari rakyat ngapain sih diganggu, saya heran. Dia juga akan mengurangi kekhasan ibu kota," tegas Ridwan saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
Ia juga mempertanyakan alasan perlindungan hewan yang digunakan Jokowi. Menurutnya, kebijakan perlindungan hewan seharusnya tidak hanya diterapkan untuk topeng monyet.
"Ikan lumba-lumba dia sering nyundul bola nggak ditertibkan, nggak adil. Macan memang senang hidup di kerangkeng? Jadi nggak adil (kalau alasannya) penyayang binatang," ujar pria berambut putih ini.
Ridwan curiga kebijakan tersebut dibuat Jokowi secara emosional. Ia bahkan menduga ada motif mistik di balik pemberlakuan kebijakan kontroversial tersebut.
"Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya, bawa sial. Ada kultur Jawa, dia kan kejawen. Iya saya khawatir itu motivasi dia mikirin monyet," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi tidak setuju dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menggusur topeng monyet dari wilayah
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS