Curigai Bos Minyak di Singapura Biayai Tabloid Obor Penyerang Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Penerbitan Tabloid Obor Rakyat untuk mendiskreditkan calon presiden (capres) Joko Widodo disinyalir didanai pengusaha minyak di Singapura. Sang pengusaha yang diduga menjadi pemain bisnis minyak itu juga diduga membiayai tim sukses salah satu calon wakil presiden (cawapres).
Dugaan itu disampaikan Syafti Hidayat dari LSM Perkuat Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pertamina), kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/7). "Menurut investigasi kami, pengusaha minyak terindikasi membiayai penerbitan tabloid Obor Rakyat tim sukses salah satu cawapres. Dan ini semakin memperkokoh asumsi partner in crime (mitra dalam kejahatan, red),” kata Syafti.
Dari informasi yang dihimpun Hidayat, Obor Rakyat sejak awal direncanakan sebagai media politik partisan yang dikelola wartawan-wartawan oportunis. Media itu disokong pebisnis untuk mendongkrak salah satu cawapres.
"Jadi, ada simbiosis mutualisme antara pebisnis, politisi, dan jurnalis. Konsep media partisan tersebut ditawarkan kepada seseorang yang diduga untuk kepentingan politik salah satu cawapres," ungkap Hidayat.
Menurutnya, sebenarnya bukan hal mengherankan ketika pengusaha itu membiayai serangan ke Jokowi. Sebab, kata Hidayat, pengusaha itu biasa di lingkungan yang menggunakan kampanye hitam.
“Air tak bisa bersatu dengan minyak. Air ke air, minyak ke minyak," ujarnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Penerbitan Tabloid Obor Rakyat untuk mendiskreditkan calon presiden (capres) Joko Widodo disinyalir didanai pengusaha minyak di Singapura.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani