CUS Tuding Hamas Teroris, Ketua PBNU Bereaksi, Simak
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu tokoh Islam yang menentang gerakan Hamas di Palestina adalah Abdulhakim Idris.
Abdulhaskim merupakan Direktur Center for Uyghur Studies (CUS). Lewat beberapa artikelnya, Abdulhakim memojokkan Hamas di Palestina.
Efeknya, Hamas yang dicap sebagai teroris oleh sebagian pihak mengaitkannya dengan aksi bela Palestina di Indonesia.
Teranyar, Bitung, Sulawesi Utara juga sempat bergejolak namun berakhir damai.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau Gus Fahrur bereaksi atas tudingan CUS kepada Hamas.
“Jangan dicampuradukkan dan dirusak solidaritas kemanusiaan kita dengan sentimen soal Hamas,” tegas Gus Fahrur, Jumat (8/12/23).
Gus Fahrur menjelaskan, pembelaan Hamas hanya sebagai kelompok teroris merupakan hal yang rumit. Komunitas internasional, yang diwakili oleh badan-badan internasional, memang berupaya mengobjektifikasi dan menguraikan definisi terorisme secara ketat, tetapi klasifikasinya masih sumir.
“PBB beserta Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, Australia, Paraguay, Organisasi Negara-Negara Amerika, dan Mesir memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. Sementara, negara-negara lain seperti Swiss, Norwegia, Rusia, Brasil, Turki, dan China, tidak memasukkannya,” ujar Gus Fahrur.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi bereaksi atas tudingan CUS kepada Hamas sebagai teroris.
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Waka MPR Sebut Kemenangan Gaza sebagai Penyelamatan Peradaban dan Kemanusiaan Global
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim
- Siasat Hamas Ini Bikin Israel Waswas