CV yang Masuk ke Jokowi Mulai Inginkan Menteri Sampai Urusan Katering

jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo mengakui memang banyak curriculum vitae atau daftar riwayat hidup pihak-pihak yang ingin bergabung di pemerintahannya kelak.
Ia pun sependapat dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, yang mengaku banyak menerima CV dari orang yang ingin bergabung.
Karenanya, pria yang karib disapa Jokowi itu mengatakan sebenarnya ingin Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, tak dibubarkan.
"Sebetulnya kalau mendengarkan apa yang disampaikan Ketua Tim Pak Tjahjo, inginnya saya dan Pak JK, tim ini tidak dibubarkan saja sehingga CV itu masuk ke ketua tim," canda Jokowi saat pembubaran Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-JK, di Posko Pemenangan, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Jumat (29/8).
"Kalau masuk ke saya dan Pak JK merepotkan. Yang masuk ke saya luar biasa banyaknya," imbuh Jokowi yang mengenakan baju koko putih itu.
Jokowi mengakui CV yang masuk itu tidak hanya sekedar menawarkan diri untuk menjadi pejabat di pemerintahan seperti menteri, duta besar dan lainnya. Namun, urusan katering makanan juga banyak yang berminat. "Baik urusan catering, CV Duta Besar. Ada yang menyamapikan CV mengenai staf khusus. Padahal belum jelas, kita pakai staf khusus atau tidak," kata Jokowi. (boy/jpnn)
JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo mengakui memang banyak curriculum vitae atau daftar riwayat hidup pihak-pihak yang ingin bergabung di pemerintahannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Luncurkan GRATISPOL Dalam 100 Hari Pertama, Pemprov Kaltim Tuai Apresiasi
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal