D-Day dan Kemenangan Taliban

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

D-Day dan Kemenangan Taliban
Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu. Foto: Zabi Karimi/ AP - Aljazeera

D-Day ini dia pilih sendiri, dan dia tidak mau melakukan kompromi apa pun. Biden tidak peduli bahwa evakuasi warga Amerika dari Kabul belum tuntas. Ia tetap memerintahkan agar semua pasukan Amerika ditarik pada hari D-Day.

Menjelang tengah malam D-Day, pesawat terbang militer terakhir Amerika akhirnya tinggal landas dari Bandara Kabul. Pasukan Amerika meninggalkan begitu saja berbagai persenjataan, mulai dari senapan, sampai pesawat tempur yang utuh.

Begitu pesawat terakhir Amerika terbang meninggalkan bandara, pasukan Taliban langsung mengambil alih bandara dan melakukan selebrasi dengan melakukan tembakan ke udara, sehingga memunculan cahaya seperti kembang api di langit Kabul.

Pasukan Taliban merampas persenjataan Amerika yang ditelantarkan. Pasukan Taliban menaiki jeep Humvee Amerika dengan mengenakan seragam loreng tentara Amerika lengkap dengan helm dan senapan. Ribuan senapan, ratusan jeep dan tank, serta puluhan pesawat tempur yang ditinggalkan pasukan Amerika menjadi pampasan perang gratis bagi Taliban.

Episode D-Day menjadi bukti terbaru bahwa Afghanistan benar-benar kuburan bagi kekuatan-kekuatan besar dunia. Pasukan NATO yang menjadi pendamping Amerika pun ikut kabur. Hampir pasti, tidak akan ada lagi kekuatan besar yang berani mencoba masuk berpetualang di Afghanistan.

Joe Biden harus menahan malu atas kekalahan ini. Ia mencoba melempar kesalahan kepada pendahulunya, Donald Trump. Namun, publik Amerika tidak peduli. Mereka melihat bahwa Biden yang harus bertanggung jawab terhadap kekalahan melakukan ini.

Biden membela diri dengan mengatakan bahwa Amerika akan tetap berkomitmen menjaga perdamaian di Afghanistan.

Ucapan Biden ini diragukan banyak orang, karena selama ini Biden banyak membuat pernyataan yang membingungkan. Biden dianggap mulai pikun, dan sudah muncul desakan agar dia mengundurkan diri.

Perhatian masyarakat internasional sekarang tertuju kepada Taliban, rezim yang punya rekam jejak negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News