Da Mama
Oleh Dahlan Iskan
Satu selingan lagi: demo ribuan orang melawan satu orang wanita. Wanita itu digelari Da Ma (baca: Ta Ma). Mama Besar.
Bukan badannya yang gendut, tetapi umurnya yang sudah 60-an tahun. Dan suaranya yang keras: selalu pakai pengeras suara.
Pekerjaan Dama itu menyanyi. Solo. Di sebuah taman. Di dekat perumahan bertingkat. Tiap hari.
Dianggap mengganggu ketenangan perumahan itu. Terutama ketenangan ibu-ibu rumah tangga.
Pakaian Dama itu selalu seronok.
Banyak suami mereka yang datang ke taman itu. Mengajak Dama berdansa. Lalu menyelipkan uang di balik bra-nya.
Sabtu kapan itu lebih 1.000 emak mendemo Dama. Namun ada seorang kakek yang berani mengadang pedemo itu.
Kakek itu merasa terganggu: dansanya. Terjadilah cekcok. Kian banyak emak yang melawan kakek itu. Sampai si Dama lari. Ngumpet di toilet umum.