Dada Terlalu Besar, Tak Ada Baju Tahanan yang Muat
Rabu, 06 April 2011 – 05:26 WIB

Malinda Dee saat dikawal penyidik Bareskrim Polri sebelum masuk ke dalam mobil polisi, Senin (4/4). Foto : Fery Pradolo/Indopos/JPNN
Alumni Kedokteran UI itu mengungkapkan, sangat jarang pasien lokal yang ingin bagian dadanya dioperasi dan dipermak dengan ukuran super jumbo. Sebab, bukan budaya orang lokal untuk memamerkan bentuk payudara yang terlampau besar. "Saya juga akan menolak pengerjaan operasi yang terlalu besar. Alasan saya kurang baik untuk kesehatan," kata Enrina.
Bisa jadi Malinda mengerjakan di luar negeri? "Ah saya tidak mau komentar, itu menyangkut kode etik," jawabnya. Namun yang jelas menurutnya, banyak kalangan medis di Indonesia yang akan menolak jika melakukan operasi payudara dengan ukuran yang sangat besar.
Dokter yang berulang tahun setiap 23 Mei itu juga menerangkan bahwa pengejaan payudara yang begitu besar itu tidak bisa dilakukan hanya dalam sekali pengerjaan. Menurutnya, paling tidak akan dioperasi dua kali atau lebih.
Kelenturan kulit payudara tidak akan mungkin jika dilakukan dalam sekali pengerjaan. Jadi, paling tidak Malinda beberapa kali bolak-balik melakukan operasi untuk menghasilkan ukuran yang sekarang. Ketika ditanya kira-kira berapa uang yang harus dikeluarkan Malinda untuk mempermak dadanya, Enrina enggan menjelaskan. "Saya tidak bisa terangkan itu. Kan dia bukan pasien saya," ucapnya.
KECANTIKAN dan kemolekan tubuh Inong Malinda alias Malinda Dee tidak natural. Karena (maaf) payudara yang ukurannya di luar kewajaran, polisi tidak
BERITA TERKAIT
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi