Dadang Buaya Ribut dengan Prajurit TNI, Letkol Deni: Dia Sering Berulah, Meresahkan Warga
jpnn.com, GARUT - Polisi menangkap Dadang Buaya (49), preman yang menyerang prajurit TNI dan polisi.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0611/Garut Letkol CZI Deni Iskandar menyatakan banyak warga Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersyukur terkait penangkapan pelaku.
Deni mengatakan Dadang sering meresahkan masyarakat dengan ulahnya.
"Memang sering membuat ulah, meresahkan warga, warga senang-senang saja diamankan," kata Deni saat jumpa pers di Markas Kodim 0611/Garut, Sabtu (29/5) malam.
Dadang Buaya sudah diamankan polisi, setelah mendatangi Markas Koramil Pameungpeuk dengan keadaan mabuk bersama teman-temannya hendak mencari seorang anggota TNI yang sebelumnya sempat ribut di Pantai Sayang Heulang, Garut, Jumat (28/5).
Preman tersebut, kata dia, sering membuat keributan, merusak warung-warung, dan memalak pedagang di kawasan itu, dan terakhir melakukan keributan dengan seorang nelayan dan anggota TNI.
"Mungkin bagi masyarakat merasa terganggu, sempat ada kejadian itu (perusakan)," katanya.
Namun perbuatan preman itu, kata dandim, sudah berakhir setelah membuat keributan di depan Markas Koramil Pameungpeuk sambil membawa senjata tajam di mobilnya.
Dadang Buaya, preman kampung menyerang prajurit TNI dan polisi. Pelaku juga sempat mendatangi Markas Koramil dan Polsek.
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka
- Ini Komplotan Perampok SPBU di Garut
- BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela
- Kabupaten Bandung Diguncang 27 Kali Gempa Susulan Sampai Pagi Ini
- Gempa Bandung Akibat Pergerakan Sesar Garsela, Ini Analisis BMKG
- BMKG: Garut Diguncang Gempa Magnitudo 5,0