Daerah Belum Nikmati Hasil Gas Tanguh
Kamis, 01 Januari 2009 – 05:46 WIB
BINTUNI - Masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni menilai investasi kilang LNG Tangguh senilai USD 5 miliar ternyata belum terasa manfaatnya. Karena itu, masyarakat mendesak pemerintah pusat dan BP Migas mengubah sejumlah kondisi agar manfaat ekonomi proyek tersebut dirasakan masyarakat lokal.
Bupati Teluk Bintuni Alfons Manubuy menyampaikan hal itu dalam paparan di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Sorong, Rabu (31/12). "BP Tangguh memiliki 10 ribu pekerja. Namun, semua terdaftar sebagai wajib pajak Jakarta. Karena itu, tidak ada kontribusi bagi hasil pajak dari pekerja proyek tersebut," katanya.
Baca Juga:
Alfons mendesak BP Migas dan Departemen Keuangan memindahkan kewajiban pajak karyawan BP Tangguh ke Kantor Pelayanan Pajak Bintuni. Tidak ada pengaruh keuangan bagi negara, namun memberi manfaat besar bagi pemerintah kabupaten," katanya.
Selain itu, dari 10 ribu pekerja, tidak ada rakyat Bintuni yang menjadi pekerja kilang. Sejumlah warga Tanah Merah, kampung yang direlokasi untuk proyek tersebut, memang menjadi pekerja kontrak di kilang LNG BP Tangguh. "Mereka hanya sebagai tenaga keamanan dan pekerja kasar di dermaga. Karena itu, manfaat ekonomi yang dirasakan rakyat juga kecil," paparnya.(noe/oki)
BINTUNI - Masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni menilai investasi kilang LNG Tangguh senilai USD 5 miliar ternyata belum terasa manfaatnya. Karena itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang