Daerah Dinilai Belum Peduli Pendidikan
Sabtu, 21 Januari 2012 – 15:14 WIB
"Jika kondisi ini terus berlanjut, peningkatan kualitas pendidikan sulit dilakukan. Makanya daerah harus peduli karena yang akan sekolah di sana juga orang daerah itu, tidak mungkin orang dari luar, kecuali perguruan tinggi, mahasiswanya dari berbagai daerah. Kalau kualitas pendidikannya rendah yang rugi ya orang di daerah itu juga," ujar mantan Irjen Kemendiknas ini.
Baca Juga:
Selain untuk rehab sekolah, alokasi kementerian tahun ini juga banyak tersedot untuk biaya operasional sekolah (BOS). Tahun dialokasikan sebesar Rp10 triliun dengan indeks Rp580 ribu per siswa per tahun untuk sekolah dasar (SD) dan Rp710 ribu per siswa per tahun untuk sekolah menengah pertama (SMP).
"Itu baru standar biaya minimal. Kalau kita ingin kualitas pendidikan lebih bagus kita mendorong agar di daerah juga ada semacam BOS daerah," ujarnya. Perbaikan mekanis penyaluran dana BOS dari Kemenkeu ke provinsi dan langsung ke sekolah diharapkan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.
Untuk Sumbar, Musliar Kasim mengakui kualitas pendidikannya sudah cukup bagus, berada di atas rata-rata nasional. "Tapi masih ada juga daerah yang di bawah itu seperti Pasaman, Pesisir Selatan, Mentawai dan Padangpariaman," ungkapnya.
PADANG--Wakil Menteri Pendidikan Nasional Musliar Kasim menilai pemerintah daerah selama ini kurang peduli terhadap pengembangan pendidikan di daerahnya.
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan