Daftar ke KPU Diantar Istri Kedua, Hasilnya Mengecewakan

jpnn.com - Syamsuar Syam dan Misliza gagal maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Padang, Sumbar.
Langkah pasangan suami istri (pasutri) yang memilih jalur perseorangan itu terhenti di tahap pendaftaran.
Kepastian itu dinyatakan KPU Padang, Kamis (10/1) dini hari, setelah KPU memeriksa berkas pendaftaran bapaslon. Bagaimana ceritanya?
Arzil dan Almurfi Sofyan, Padang
Syamsuar Syam-Misliza datang ke KPU Kota Padang sekitar pukul 22.2, Rabu (10/1). Mantan Komandan Kodim 0101 Aceh Pidie 1999/2002 itu, datang berenam orang saja, termasuk istri keduanya, Yuli Farida dan liaison officer (LO)-nya, Zulfahdi Sumitra.
Bapaslon ini datang mengendarai Toyota Avanza berwarna silver BA 1985 OF. Syamsuar datang ke KPU mengenakan setelan baju safari warna biru tua. Sedang Misliza yang juga istri pertamanya, mengenakan pakaian muslim berwarna biru tua juga.
Sambil berkelakar Syamsuar mengatakan dirinya sengaja datang agak malam hari biar disebut urang bagak (orang berani).
”Sebab yang namanya urang bagak itu datangnya memang malam hari, kalau datang siang hari apalagi membawa teman segala sama seperti orang penakut,” imbuhnya disambut gelak tawa para awak media dan juga petugas KPU yang menunggu paslon itu sejak sore hari.
Pasangan suami istri (pasutri) Syamsuar Syam-Misliza, gagal maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Padang.
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah