Daftar Mubalig Kemenag Bertentangan dengan Semangat Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai langkah Kementerian Agama merilis daftar 200 nama mubalig yang bisa berdakwah dengan baik, bertentangan dengan semangat Presiden Joko Widodo.
Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, kata Hendri, bersemangat untuk menyatukan kembali umat beragama, dan meningkatkan toleransi.
Itu bisa dilihat dari seringnya Presiden Ketujuh RI blusukan ke pondok pesantren, dan bertemu para ulama dan tokoh agama.
"Tapi dengan adanya list itu, ini seperti memisahkan dengan nyata antara dai, mubalig yang diridai oleh negara dengan yang tidak. Ini bukan cuman blunder, menag bikin kacau tritra Jokowi," ucap Hendri menjawab jpnn.com, Minggu (20/5).
Pengajar di Universitas Paramadina ini mengaku mengerti bahwa sebenarnya Kemenag bermaksud baik supaya masyarakat punya referensi.
Akan tetapi dia menyarankan sebaiknya jangan merilis nama, tapi cukup memberikan kriteria-kriterianya saja.
Sebab, setiap mubalig memiliki pengikut masing-masing. Sehingga upaya menyatukan umat beragama akan sulit bila pemerintah sendiri yang membuat dinding pemisah dengan merilis daftar tersebut.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini berharap Menag Lukman tidak perlu merilis daftar tambahan. Sebaliknya mencabut list yang telah disiarkan ke masyarakat.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai langkah Kementerian Agama merilis daftar 200 nama mubalig yang bisa berdakwah bertentangan dengan semangat Jokowi
- Simak Penilaian Gibran tentang Didit Prabowo, Begini
- Lihat yang Dilakukan Gibran saat Mudik ke Solo, Paten!
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI