Daftar Perusahaan Beken yang Diduga Pekerjakan Paksa Muslim Uyghur di Tiongkok
Tiongkok hanya satu dari sedikit negara yang belum meratifikasi Konvensi Kerja Paksa milik Organisasi Buruh Internasional.
Menurut organisasi pengawas 'Global Slavery Index', kerja paksa lazim untuk kegiatan "produksi barang-barang murah padat karya, barang-barang murah untuk ekspor" dari Tiongkok.
Partai Komunis yang berkuasa membantah umat Muslim ditahan secara massal.
Duta besar Tiongkok untuk Australia tahun lalu menolak laporan berita di negara-negara barat sebagai "berita palsu".
Vicky menegaskan bahwa banyak informasi yang dimuat di laporan ASPI berasal dari media berbahasa Mandarin yang tersedia untuk umum.
"Pabrik-pabrik dan media di Tiongkok merasa pemindahan warga Uyghur dan bekerja di bawah kondisi dan manajemen semi militer sebagai hal yang positif," katanya.
"Mereka tidak tahu seberapa buruk hal ini dilihat di seluruh dunia."
Photo: Amerika Serikat telah menuding perlakuan Tiongkok kepada warga Uyghur sebagai sebuah pelanggaran HAM terbesar. (Reuters: Murad Sezer)
Puluhan perusahaan ternama dunia, seperti Apple, Nike, Adidas, Uniqlo dan Skechers diketahui memiliki pemasok yang telah memperkerjakan warga minoritas Muslim di China secara paksa
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata