Daftar Perusahaan Beken yang Diduga Pekerjakan Paksa Muslim Uyghur di Tiongkok

Tiongkok hanya satu dari sedikit negara yang belum meratifikasi Konvensi Kerja Paksa milik Organisasi Buruh Internasional.
Menurut organisasi pengawas 'Global Slavery Index', kerja paksa lazim untuk kegiatan "produksi barang-barang murah padat karya, barang-barang murah untuk ekspor" dari Tiongkok.
Partai Komunis yang berkuasa membantah umat Muslim ditahan secara massal.
Duta besar Tiongkok untuk Australia tahun lalu menolak laporan berita di negara-negara barat sebagai "berita palsu".
Vicky menegaskan bahwa banyak informasi yang dimuat di laporan ASPI berasal dari media berbahasa Mandarin yang tersedia untuk umum.
"Pabrik-pabrik dan media di Tiongkok merasa pemindahan warga Uyghur dan bekerja di bawah kondisi dan manajemen semi militer sebagai hal yang positif," katanya.
"Mereka tidak tahu seberapa buruk hal ini dilihat di seluruh dunia."

Puluhan perusahaan ternama dunia, seperti Apple, Nike, Adidas, Uniqlo dan Skechers diketahui memiliki pemasok yang telah memperkerjakan warga minoritas Muslim di China secara paksa
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya