Dagelan Politik yang Belum Berakhir
Sumber lain menyebutkan bahwa surat itu tidak bisa diambil pengurus PAN lantaran mereka mempunyai kesibukan untuk mengurusi musyarawah wilayah di Kediri. Musyawarah pada saat itu juga berlangsung sangat alot. Bahkan, sempat terjadi gontok-gontokan. ''Rekomendasi dan muswil tersebut merupakan dua peristiwa yang saling terkait,'' ujarnya.
Ketua DPD PAN Surabaya Surat menuturkan, urusan rekomendasi itu sepenuhnya menjadi kewenangan DPP. Hingga kemarin, dia belum mendapatkan penejelasan secara langsung dari DPP terkait dengan rekomendasi yang tidak identik tersebut. ''Besok (hari ini, Red) Wakil Ketua DPP PAN Asman akan ke Surabaya untuk menjelaskan,'' jelasnya.
Namun, soal muswil di Kediri yang membuat pengurus PAN tidak bisa ke Jakarta untuk mengambil rekomendasi Rasiyo-Abror, dia mengakuinya. Dia menyebutkan bahwa musywil itu dimulai pada 9 Agustus dan dibuka langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
''Bang Zul masih bertahan di Kediri sampai 10 Agustus, lalu pulang pada sorenya,'' katanya. Rekomendasi DPP PAN memang bertanggal 10 Agustus. (jun/c20/fat)
ISU adanya permainan politik di seputar pencalonan pilwali Surabaya makin merebak. Terutama sejak koalisi Majapahit berisi parpol-parpol yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada