Daging Anjing dan Kucing Kini Terlarang Tomohon, tetapi Kelelawar Masih Digandrungi

Daging Anjing dan Kucing Kini Terlarang Tomohon, tetapi Kelelawar Masih Digandrungi
Rivana Meriske menjual daging kelelawar di sebuah pasar di Tomohon, Sulawesi Utara. (ABC News: Mitchell Woolnough)

Karel mengatakan ada penurunan konsumsi kelelawar selama pandemi, tetapi perdagangannya meningkat dan harga kembali normal. Tapi untuk untuk perdagangan daging anjing, ceritanya berbeda.

Aturan keras tentang daging anjing telah 'membunuh mata pencaharian orang'

Aktivis hewan di Indonesia sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk mengakhiri perdagangan daging anjing dan kucing di Indonesia.

Mereka percaya jika larangan penjualannya di pasar Tomohon adalah langkah kecil namun ampuh.

Meski daging anjing tetap dijual di pasar di kota terdekat lainnya, larangan di Pasar Tomohon dipandang sebagai contoh yang dapat diikuti oleh pemerintah desa lainnya.

Namun langkah tersebut tidak terlalu populer di kalangan penjual.

Beberapa mengatakan kepada ABC jika mereka kesal karena para aktivis lokal, yang bekerja sama dengan Humane Society, memaksa mereka untuk mengubah praktik lama mereka.

Wakil wali kota Tomohon mengatakan pemerintah daerah harus bergerak perlahan dalam masalah ini.

"Ini soal membunuh mata pencaharian orang, karenanya penuh tantangan," kata Edwin.

Sejumlah pakar penyakit di Indonesia mengatakan perdagangan daging kelelawar yang masih diminati di Sulawesi Utara dikhawatirkan bisa memberikan ancaman bagi kesehatan warga

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News