Daging Ilegal Beredar di Batam
Sering Masuk Melalui 'Jalur Tikus'
Kamis, 12 Agustus 2010 – 03:15 WIB
BATAM - Dinas KP2K Kota Batam akan mengadakan insfeksi mendadak (sidak), demi menindaklanjuti laporan masyarakat tentang banyaknya beredar daging ilegal di Batam. Mereka akan sidak ke sejumlah pasar seperti Pasar Aviari Batuaji, Tos 3000 Jodoh, serta Penuin. Nelli mengatakan, daging Alana dilarang masuk ke Batam karena India merupakan negara endemi penyakit kuku dan mulut (PMK). "Saat ini kita hanya mengimpor daging dari New Zealand dan Australia, serta sebagian dari daerah di Brazil. Saat ini Brazil sudah bebas PMK," ujarnya.
"Banyak laporan yang kita terima, daging ilegal khususnya daging Alana asal India, dan jeroan seperti paru dari Brazil yang masuk melalui Malaysia, banyak beredar di Batam. Sidak akan kita segerakan," ujar Kabid Peternakan Dinas KP2K Kota Batam, Sri Yunelli, kepada Batam Pos (grup JPNN), di Sekupang, Rabu (11/8).
Baca Juga:
Nelli - panggilan akrabnya - mengatakan, disinyalir daging-daging ilegal itu masuk melalui pelabuhan tikus dan diedarkan secara terselubung di beberapa pasar dan juga rumah makan. "Kami juga akan turun mengecek ke beberapa rumah makan," ujarnya.
Baca Juga:
BATAM - Dinas KP2K Kota Batam akan mengadakan insfeksi mendadak (sidak), demi menindaklanjuti laporan masyarakat tentang banyaknya beredar daging
BERITA TERKAIT
- Soal Pemagaran Laut Tangerang, Ketua ORI: Kami Masih Melakukan Investigasi
- Heboh Konflik PP Vs GRIB Jaya, Japto dan Hercules Ungkap Pesan Penting
- Heboh Pagar Laut di Tangerang, Ini Kata KKP soal Penanggung Jawab
- Massa Desak Hakim PTUN dan KY Tak Menangkan Gugatan PT SKB
- Kemendagri-Kementerian Kependudukan Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Anggaran DAK KB 2025
- Bandara Rendani Manokwari Diusulkan Ganti Nama Menjadi Ottow-Geissler, Ini Alasannya