Daging Impor Dominasi Pasar Lokal
Semester I, 27.528 Ton Daging dan Jeroan Sapi Impor Terjual
Senin, 21 Maret 2011 – 19:52 WIB
JAKARTA - Pantas saja di pasar tradisional maupun supermarket didominasi daging dan jeroan sapi impor. Lihat saja data yang disodorkan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI, Senin (21/3).
Hingga semester I 2011, daging dan jeroan sapi impor yang diizinkan masuk ke pasaran dalam negeri karena telah dilengkapi Surat Persetujuan Pemasukan (SPP) adalah 27.528 ton. Di mana daging sapinya 22.844 ton dan jeroan 4.684 ton. "Izin SPP yang kami keluarkan untuk volume impornya lebih sedikit dibandingkan usulan para importirnya," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Prabowo Respatiyo.
Dari permohonan importir untuk SPP daging sapi sebanyak 126.472 ton, jeroan 28.807 ton, sehingga totalnya 155.279 ton. "Jadi yang kami setujui tidak sampai 20 persen," ujarnya.
Mengenai jumlah perusahaan yang memperoleh SPP, Prabowo mengungkapkan, ada 37 ditambah satu Kedubes (Australia). Ke-37 perusahaan tersebut bisa mendapatkan SPP karena melihat beberapa faktor. Yaitu realisasi pemasukan pada 2010, jumlah yang dikoordinasikan dinas provinsi, jumlah dan kapasitas gudang yang dimiliki, serta rencana distribusi produk. "Kalau tidak memenuhi itu, SPP tidak akan dikeluarkan pemerintah," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Pantas saja di pasar tradisional maupun supermarket didominasi daging dan jeroan sapi impor. Lihat saja data yang disodorkan Ditjen Peternakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Genjot Ketahanan Pangan, Mendes Yandri Susanto Segera Menyusun Modul Desa Tematik