Daging Mahaaallll, Warga Nggak Minat Beli

jpnn.com - BALIKPAPAN – Warga Balikpapan tak terlalu berminat membeli daging ayam dan sapi selama Ramadan. Hal itu terlihat di Pasar Klandasan akhir pekan kemarin.
Meski daging impor telah beredar di pasaran, salah satu penjual mengatakan, peminat daging asal Australia tersebut tidak banyak.
Sebab, kondisi daging yang beku membuatnya tidak segar. “Pelanggan masih memilih daging lokal walau memang lebih mahal. Alasannya karena masih fresh dan mudah untuk dibuat menjadi masakan, misalnya bakso,” katanya.
Harga daging sapi telah turun kembali menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga daging sempat naik menjadi Rp 130 ribu per kilogram beberapa waktu lalu.
Sedangkan harga daging ayam saat ini berkisar Rp 50 ribu per ekor dengan berat kurang lebih 2 kilogram Harga tersebut sama dengan harga bawang merah super per kilogram.
Naik-turun harga kebutuhan pokok tersebut ditanggapi dengan pasrah oleh pembeli. Contohnya Rina, pengunjung pasar yang terletak di daerah Balikpapan Kota itu.
Ia mengatakan tidak mampu berbuat banyak dengan kondisi yang ada. “Bagaimana lagi karena sudah jadi kebutuhan. Sepertinya sudah tidak bisa begitu berharap banyak kalau pemerintah dapat mengendalikan harga pasar,” tuturnya. (gel/fir/k18/jos/jpnn)
BALIKPAPAN – Warga Balikpapan tak terlalu berminat membeli daging ayam dan sapi selama Ramadan. Hal itu terlihat di Pasar Klandasan akhir pekan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tragis Kematian Pria di Apartemen Cengkareng Jakbar
- Sebelum Buat Video Permintaan Maaf, Sukatani Ternyata Didatangi Polisi
- Kapolres-Pj Bupati Empat Lawang Tinjau Dapur MBG Buntut Temuan Ulat Dalam Ompreng
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut
- Menjelang Ramadan 2025, Harga Ayam Potong di Palembang Merangkak Naik