Daging Mentah

Oleh: Dahlan Iskan

Daging Mentah
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - "Sudah mencoba makanan daging mentah?”

"Belum".

Daging Mentah

Baca Juga:

"Saya juga belum, padahal sudah enam tahun di sini".

Yang bertanya itu Ny Al Busyra Basnur, istri duta besar Indonesia di Ethiopia. Saya pun tidak punya keinginan untuk mencobanya. Itulah salah satu makanan terpopuler di Ethiopia.

Sampai akhirnya saya pergi ke region di bagian selatan Ethiopia: Arba Minch. Naik pesawat. Satu jam dari Addis Ababa.

Baca Juga:

Saya ingin tahu apakah wilayah selatan juga segersang bagian utaranya. Tidak. Beda total. Di selatan banyak pohon. Lebih hijau.

Begitu mendarat di Arba Minch yang terlihat hamparan kebun pisang. Luas sekali. Arba penghasil pisang terbesar di Afrika. Pohonnya pendek. Sekitar dua meter. Tetapi tandan buahnya panjang. Separo tinggi pohonnya.

Mereka sendiri memesan makanan daging mentah. Dua orang. Teman dan sopir. Saya minum air putih. Mereka minum bir. Saya pun jadi tahu bagaimana cara mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News