Dahi Lebar Menjanjikan, Tahi Lalat Tentukan Karir
Rabu, 26 Desember 2012 – 11:05 WIB
Erwin mengaku mulai mengenal miang xian dari ibu angkatnya, Yuniwati Effendi, yang tinggal di Batu, Jawa Timur. Sang ibu sering menemani Erwin kecil menonton televisi. Nah, saat ada wajah pejabat atau artis zaman itu yang nongol di TV, ibunya selalu menebak masa depan pejabat atau artis itu. ’’Ibu saya bilang, orang ini akan sukses atau artis itu bakal cerai. Ibu melihatnya dari garis wajah orang-orang itu,’’ tambahnya.
Awalnya, Erwin tak begitu percaya. Bahkan cenderung mengabaikan omongan ibu angkatnya tersebut. Namun, setelah lulus kuliah dengan predikat wisudawan terbaik Akademi Perhotelan Trisakti 1991, dia kembali bertemu ilmu unik tersebut. Kala itu, pria kelahiran Jakarta pada 1969 tersebut menemukan buku tentang fengsui yang dianggapnya sangat bagus.
Dia lalu memperdalam ilmu fengsui dan miang xian di Singapura, Malaysia, Belgia, serta Belanda. ’’Saya berguru langsung ke master miang xian di negara-negara itu. Anda bisa cari di internet untuk tahu nama-nama ahli miang xian,’’ ujar bungsu 10 bersaudara itu.
Menurut Erwin, ilmu miang xian hampir punah setelah revolusi kebudayaan Tiongkok. Sebagian ahlinya justru lari ke luar negeri. Salah satunya ke Korea Selatan. Di Negeri Ginseng itu di kemudian hari ditemukan sejumlah manuskrip kuno tentang miang xian dan fengsui. ’’Mereka memakai fengsui dan miang xian untuk membangun negara,” jelasnya.
Ilmu miang xian atau membaca wajah ada sejak ribuan tahun silam di Tiongkok. Hingga kini ilmu itu mampu bertahan, bahkan menyebar ke seluruh dunia.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408