Dahlan Bangga Jonan Bisa Bikin Humor

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Dahlan Iskan berkisah sulitnya mengajarkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk tersenyum saat dia menjabat Dirut PT KAI. Menurut Dahlan, Jonan tipe orang yang sangat serius dalam menjalankan pekerjaan.
Hal itu diungkap Dahlan di acara Markplus Conference 2015, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (11/12). "Saya sampaikan kepada Jonan, anda kan CEO (KAI) harus senyum. Dulu tidak apa-apa nggak senyum karena di keuangan. Sekarang kan CEO, itu harus senyum. Tapi sekarang sosok Jonan bisa bikin humor," ungkapnya lega.
Akhirnya setelah tiga bulan disuruh tersenyum, tingkat kemajuan Jonan untuk senyum dinilai Dahlan sudah mencapai 40 persen. Dua bulan kemudian Jonan mampu tersenyum 70 persen. "Setelah dua bulan lagi, nah itu dia senyum CEO yang saya maksud. Sekarang senyumnya (Jonan) menjadi cover buku yang sangat laris itu," beber dia.
Mantan Dirut PLN ini bahkan memprediksi, andaisaja Jonan bisa tersenyum dua tahun lalu, seharusnya sudah terpilih sebagai pemenang Marketeer Of The Year (MOTY). Namun, ia baru memperoleh penghargaan kategori tersebut di tahun ini, yang sebelumnya diraih oleh mantan Dirut PT Telkom, Arief Yahya.
"Kalau saja saat itu Jonan bisa tersenyum dua tahun lagi, pasti dia yang dapat penghargaan ini," tukas Dahlan mengundang tawa. (chi/jpnn)
JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Dahlan Iskan berkisah sulitnya mengajarkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk tersenyum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia