Dahlan Berharap Media Harus Jadi Agen Perubahan
Jumat, 14 Juni 2013 – 03:58 WIB
Nah, ketika membahas kebebasan pemberitaan ini, Dahlan tiba-tiba nyeletuk kalau dirinya tidak pernah mengintervensi siapa pun. "Selama ini saya belum pernah menelepon dan menghubungi pemimpin redaksi untuk memuat berita atau melarang memuat berita tentang saya. Karena saya tahu, tanpa ditelepon pun akan takut sendiri," selorohnya disambut gelak tawa dan tepuk tangan peserta.
Tugas berikutnya media yaitu media harus menjadi pelopor agen perubahan untuk mengubah masa depan ke arah yang lebih baik. Bila itu tidak dilakukan, maka dalam kurun waktu 10 tahun ke depan Indonesia tidak akan maju. "Apalagi dengan birokrasi Indonesia yang mbulet, susah mau maju," sentilnya.
Disamping itu, ciri khas masayarakat Indonesia sudah mulai berubah. Masyarakat saat ini menginginkan semuanya serba cepat dan instan. Hal inilah yang kemudian harus diantisipasi dengan pemberitaan media yang berimbang dan mencerdaskan.
Sementara itu, Agung Adiprasetyo (CEO Kompas Gramedia) lebih menyinggung sisi ekonomi. Misal tentang gugatan terhadap ketersediaan, kecukupan dan keandalan infrastruktur bagi publik. Selain itu,"tuntutan terhadap kesenjangan sosial semakin besar juga perlu mendapat sorotan khusus. Sehingga bisa memberi hidup lebih baik.
NUSA DUA - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta media untuk tetap independen dalam pemberitaannya. Dia juga mengungkapkan media massa, baik cetak maupun
BERITA TERKAIT
- Prabowo Diminta Contoh SBY: Angkat Honorer Jadi PNS dan Rutin Naikkan Gaji
- Neng Eem MPR Tekankan Pentingnya Kalangan Milenial Agar Lebih Melek Sejarah
- Eksepsi Ted Sioeng Ditolak, Sidang Penggelapan Kredit Rp 133 M Dilanjutkan
- Pertamina Patra Niaga Lanjutkan Program Tukar Minyak Jelantah dapat Insentif Saldo & Poin
- Komnas HAM Diminta Selidiki Dugaan Pelanggaran Oknum Nakal yang Menahan WN India
- Meutya Hafid ungkap Alasan Tunjuk Raline Shah jadi Staf Khusus Menkomdigi