Dahlan: Hutama Karya Bisa Pola Bangun Jual
jpnn.com - JAKARTA - Upaya Kementerian BUMN agar PT Hutama Karya mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini untuk menggarap proyek pembangunan Tol Trans Sumatera semakin sulit terwujud. Sebab, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak karena belum terbitnya Perpres mengenai proyek tersebut.
Untuk melanjutkan proyek tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan tak menyerah begitu. Menurutnya, pembangunan tol itu bisa tetap dikerjakan tapi dengan menggunakan pola bangun jual.
"Dengan pengabdian BUMN, nanti skemanaya agak berbeda. Tol Sumatera sepenuhnya jadi tanggung jawab BUMN," ucap Dahlan usai menggelar Raker dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/9) malam.
Untuk mendanai proyek infrastruktur tersebut, Kementerian BUMN memberikan solusi kepada Hutama Karya agar bertugas melakukan pembangunan saja, dan tanpa menjadi operator. "Misalnya Palembang begitu sesi satu hampir selesai, katakanlah sudah 80 persen selesai ini bisa dijual kepada Jasa Marga atau kepada siapalah yang penawar tertinggi," sarannya.
Dengan cara tersebut, Dahlan menilai, Hutama Karya bakal memperoleh pendapatan yang lebih besar dari modal, yang digunakan untuk membangun jalan tol tersebut. Seperti pola pembangunan yang digunakan di Tiongkok.
"Kalau tanpa pola pengembalian modalnya panjang, dia (Hutama Karya) nanti nggak bisa membangun yang berikutnya. Saya sebut pola bangun jual," sebut pria asal Magetan ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Upaya Kementerian BUMN agar PT Hutama Karya mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun ini untuk menggarap proyek pembangunan Tol
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua
- Bea Cukai Tegaskan Dukung Perluasan Kawasan Industri PT Alliance di KEK Sei Mangkei
- Resmikan Hanggar Kawasan Berikat PT DSI, Ini Harapan Kepala Bea Cukai Morowali