Dahlan Iskan di Ponpes Al Zaytun: Ucapan Assalamualaikum Tak Sebanyak Pekikan Merdeka
Dahlan yang duduk di sebelah Syekh Panji mengaku masih agak canggung untuk ikut memekikkan 'merdeka', sehingga dia memilih tersenyum saja kepada para penjaga di gerbang tersebut itu.
"Tidak ada sambutan Assalamu'alaikum di situ. Pekikan "Medeka!" sudah menjadi salam sehari-hari. Termasuk antara santri dan guru," tulisan Dahlan.
Kalaupun tidak memekikkan 'Merdeka!' mereka saling melakukan 'hormat militer' dengan menempelkan telapak tangan terbuka di pinggir dahi.
Dengan gerakan itu sudah sama artinya dengan mengucapkan "Merdeka!". Tanpa pula harus berjabat tangan.
"Assalamu'alaikum masih sering terdengar. Jabat tangan masih sering juga terlihat, tetapi tidak sebanyak pekik Merdeka!" lanjut Dahlan.
Gerbang yang dilewati Dahlan bersama Syekh Panji untuk masuk ke Ponpes Al Zaytun itu merupakan pintu baru di sebelah utara.
Dulu, untuk masuk pesantren ini hanya bisa dari gerbang selatan. "Kelak akan ada dua gerbang lagi. Gerbang barat dan timur," demikian Dahlan mengutip ucapan Syekh Panji.
Malam itu Dahlan dan Syekh Panji memang datang dari arah utara. Mereka baru saja pulang dari arah pantai Samudera Biru bagian utara Indramayu.