Dahlan Iskan Ingin Nangis Bicara Soal Petani

jpnn.com - BANDUNG - Saat mendapatkan pertanyaan tentang masalah pertanian dalam debat capres peserta konvensi partai Demokrat, Dahlan Iskan mengaku ingin menangis.
"Saya ingin menangis setelah mendapatkan berita duka baru-baru ini tentang kesejahteraan petani," kata Dahlan.
Kabar itu adalah berita tentang wacana dihapuskannya subsidi pupuk organik untuk petani oleh Komisi IV DpR. "Saya benar-benar ingin menangis," kata Dahlan dengan suara bergetar di Ballroom Hotel Harris Bandung, Rabu (5/2).
Menurut Dahlan, jika kebijakan itu benar-benar diputuskan, maka itu sangat bertentangan dengan upaya pemerintah yang ingin meningkatkan kesejahteraan para petani.
Menurutnya, jika harga pupuk organik tinggi, maka petani lebih memilih menggunakan pupuk non organik. padahal jenis pupuk non organik berdampak buruk pada tanah pertanian.
Nah, jika kualitas tanah buruk, maka ujung-ujungnya produktifitas pertanian menurun dan kesejahteraan petani pun bernasib sama.
"Saat ini produktifitas pertanian kita rendah, petani kita hanya memproduksi 5-7 ton per hektar. Mestinya bisa lebih. Yakni sekitar 9-10 ton perhektar," kata Dahlan.
Nah, Dahlan mengaku dirinya sedang memikirkan cara untuk mengatasi persoalan itu. Katanya, dia sudah menyiapkan road map untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
BANDUNG - Saat mendapatkan pertanyaan tentang masalah pertanian dalam debat capres peserta konvensi partai Demokrat, Dahlan Iskan mengaku ingin menangis.
- Instruksi Megawati Belum Berubah: Kader PDIP Dilarang Ikut Retret!
- Kritik Pelaksanaan Retret, Akademisi: Kepala Daerah Jadi Perpanjangan Tangan Presiden
- Pramono Anung Akhirnya Hadiri Retret di Magelang, Sudah Diizinkan Megawati?
- Surat Terbaru Megawati Ditujukan kepada 2 Petinggi PDIP
- KPU Jabar Siapkan PSU Pilbup Tasikmalaya Tanpa Ade Sugianto
- MK Putuskan PSU di Tasikmalaya, KPU Diberi Waktu 60 Hari