Dahlan Iskan: Jangan Cepat Puas, Tataplah Dunia, Evan!
Sabtu, 28 September 2013 – 06:23 WIB
Salah satu hambatan terbesar adalah kematangan jiwanya. Kurniawan memilih pulang ke Indonesia sebelum tempaan di Eropa menjadikan dirinya pemain kelas dunia.
Ya, di Eropa, Kurniawan memang bukan apa-apa. Di Indonesia, dia superstar. Banyak orang yang berharap dia tetap belajar di Eropa demi menjadi superstar yang lebih besar. Namun, orang boleh berharap, Kurniawan yang memilih.
Saya yakin, Evan akan lebih matang. Menjelang Piala AFF U-19, setahun setelah kepergiannya ke Barcelona, dia tetap menjadi arek Suroboyo yang sederhana. Saya berharap dia terus bersikap seperti itu meski beberapa hari terakhir sering muncul di koran dan televisi setelah menjuarai Piala AFF U-19.
Saya juga mendengar Evan rajin belajar bahasa Inggris. Dalam pergelaran Piala AFF U-19 lalu, dia terlihat bisa berkomunikasi dengan baik dengan wasit asing.
Saya kali pertama mendengar kehebatan Evan Dimas pada Agustus 2012. Ketika itu pemain binaan sekolah sepak bola Mitra Surabaya tersebut terpilih
BERITA TERKAIT
- Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tidak Berkandang di SUGBK
- Menpora Dito Lepas Peserta SSEAYP ke-48, Ini Pesan yang Disampaikan!
- Ini Sektor Andalan PBSI untuk Meraih Juara Indonesia Masters 2025
- UFC Fight Night Segera Digelar di Indonesia
- Jadwal MotoGP 2025, Kapan Mampir ke Mandalika?
- Pelatih Anyar Persis Solo Pernah Melukai Timnas Indonesia