Dahlan Iskan Kagum Lihat Kegigihan Orangtua Hafidz
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku kagum melihat kegigihan orangtua Muhammad Sayid Hafidz, bocah berusia delapan tahun yang didiagnosa mengidap allagile syndrome dan baru menjalani operasi transplantasi hati di RS Pertamedika Sentul City beberapa Senin (24/2) lalu.
Menurut Dahlan, di tengah kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Sugeng Kartika dan istrinya, Maria Ulfa masih terus berjuang untuk kesembuhan Hafidz.
"Yang hebat adalah kedua orang tua Hafidz. Mereka yang sangat menyayangi anak dan mau berkorban apa saja untuk sang anak," ujar Dahlan pada JPNN.com melalui pesan singkatnya, Rabu (26/2).
Bahkan keduanya rela berhenti bekerja hanya untuk mengurusi Hafidz yang tengah sakit parah.
"Ibunya sampai berhenti bekerja untuk urus anaknya yang sakit. Padahal ekonominya pas-pasan, demikian juga bapaknya. Rela memberikan separuh hatinya untuk anaknya. Ayahnya itu juga sampai berhenti bekerja demi merawat anaknya yang perlu perhatian khusus," papar Dahlan.
Penyakit yang menimpa Hafidz ini memang terbilang langka dengan perbandingan 1 dibanding 100 ribu kelahiran.
Setelah menjalani pemeriksaan medis berkali-kali, jalan yang harus ditempuh untuk menyembuhkan Hafidz yakni lewat operasi cangkok hati. Sedangkan orang yang mendonorkan livernya kepada Hafidz tak lain adalah ayahnya sendiri, Sugeng Kartika, 45. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku kagum melihat kegigihan orangtua Muhammad Sayid Hafidz, bocah berusia delapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB