Dahlan Iskan Menulis Sisi Lain Kematian Brigadir J: Memar di Perut, Sang Ayah Heran

Dahlan Iskan Menulis Sisi Lain Kematian Brigadir J: Memar di Perut, Sang Ayah Heran
Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi TKP baku tembak Brigadir J dengan Bharada E. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kolumnis kondang Dahlan Iskan menyinggung soal meme di media sosial tentang Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bhadara E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Meme itu menjadi pembuka tulisan Dahlan Iskan berjudul Autopsi Ulang yang tayang pada kolom Disway di JPNN.com, Minggu (17/7).

"Anda sudah hafal meme ini: polisi tembak polisi, CCTV yang duluan mati. Atau yang ini: polisi tembak polisi, di rumah polisi, diperiksa polisi... justru saya lupa terusan bunyi meme itu," demikian tulisan Dahlan.

"Saya ikut mati: mati angin. Pekerjaan lagi menggunung –1001 gunung ukuran 48 semua. Berita penembakan di Duren Sawit 3 itu hanya terbaca sepotong-sepotong," lanjutan tulisan itu.

Melalui tulisan tersebut, Dahlan juga mengaku malu sering menulis penembakan di Amerika, sementara di pelupuk mata ada "gajah", kasus penembakan Brigadir J.

"Akan tetapi, gajah itu terlalu besar. Saya sulit harus meraba bagian mananya. Maka saya mencari sisi lain saja dari gajah itu: saya telepon jaringan Disway di Jambi," tutur Dahlan dalam tulisannya.

Eks menteri BUMN itu ternyata menelepon pimpinan harian Jambi Ekspres Syarkawi dan memintanya mengirim wartawan ke kampung halaman Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Syarkawi menyanggupi permintaan itu. Dahlan pun meminta anak buah Syarkawi berangkat setelah subuh agar hasil liputan mereka bisa untuk Disway edisi tembak-menembak Minggu (17/7).

Kolumnis Dahlan Iskan menulis sisi lain penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Ada pengakuan keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News