Dahlan Iskan Merasa jadi Kontestan Paling Lemah di Konvensi
jpnn.com - JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menjadi salah satu dari 11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD), mengaku tidak memiliki kelebihan dibanding 10 kontestan lainnya. Bahkan, Dahlan mengaku paling lemah ketimbang kontestan konvensi lain yang punya sederet gelar.
"Kelebihan saya, saya kira mungkin di antara yang 11 itu, malah saya yang paling lemah karena saya cuma tamatan SMA. Pernah kuliah, cuma kan anda tahu saya drop out juga. Mungkin saya yang paling lemah," kata Dahlan saat jumpa pers bersama Komite Konvensi di Jakarta, Minggu, (15/9).
Meski demikian, lanjut Dahlan, keputusannya untuk maju sebagai capres hanya menjalani skenario hidupnya. Ia mengatakan bahwa selama ini telah membuat track record dalam hidupnya.
Sementara konvensi untuk menjadi capres, lanjut Dahlan, merupakan penghujung dari semua skenario hidupnya saat ini. "Di ujung kehidupan saya saat ini, pertimbangannya adalah berbuat atau tidak berbuat," tegasnya.
Dahlan pun menyatakan bahwa dirinya tak akan melakukan banyak kampanye selama ikut konvensi. Sebab, ia tetap ingin fokus menjalankan tugasnya sebagai seorang menteri.
"Saya tidak akan kampanye secara khusus. Ada yang bilang kalau enggak kampanye tidak terpilih. Saya bilang enggak apa-apalah tidak terpilih. Itu prinsip saya. Saya akan utamakan pekerjaan saya," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menjadi salah satu dari 11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD), mengaku tidak memiliki kelebihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air