Dahlan Iskan: PLN Kurang Terintegrasi dengan BUMN Lain

jpnn.com - TANGERANG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dinilai kurang bisa bersinergi dengan BUMN lain. Hal itu tercermin dari krisis listrik yang terjadi di Medan dan sekitarnya.
"Selama ini PLN kurang terintegrasi dengan BUMN yang lain, yang disebut sinergi BUMN kurang berjalan di PLN. Misalnya transmisi listrik di Sumatera lambatnya bukan main, terutama Sumut," keluh Dahlan di Kantor Pusat Angkasa Pura II, Tangerang, Kamis (6/3).
Selain kurangnya sinergi, Dahlan berpendapat kelambanan juga diakibatkan karena proses negosiasi dan administrasi dalam pencairan dana yang berasal dari investor luar negeri.
"Kelihatannya memang lebih murah bunganya, tapi karena lambat, sehingga menurut itungan saya nilai kelambatan itu jauh lebih mahal dari selisih bunga," bebernya.
Akibatnya banyak pihak yang secara tak langsung juga ikut dirugikan, termasuk PLN sendiri. "Listrik jadi langka, ekonomi jadi enggak maju. Selisih pakai BBM (untuk genset) lebih mahal," aku pria berkaca mata ini.
Proses yang lamban itu, diakui mantan Dirut PLN ini membuatnya gemas. Karenanya ke depan mantan Ketua PWI Surabaya ini mengingatkan pada PLN agar tak melulu mengejar proyek yang besar, yang justru malah merugikan perseroan secara tak langsung.
"Saya betul-betul tidak sabar melihat proses yang begitu lambat, akibatnya (listrik) engak bisa dikirim ke Riau ataupun ke Medan. Sehingga ini bukan sekedar BUMN dapat proyek yang besar, tapi bagaimana biar kelistrikan bisa diatasi," tegasnya. (chi/jpnn)
TANGERANG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dinilai kurang bisa bersinergi dengan BUMN lain. Hal itu tercermin dari krisis listrik yang terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang