Dahlan Iskan Resmikan Terminal Peti Kemas
Senin, 29 April 2013 – 08:56 WIB
TPK Teluk Bayur dibangun di atas areal seluas 7 hektare, dengan lokasi area dermaga 5 dan 6 menelan biaya pembangunan termasuk pengadaan peralatannya, sebesar Rp 650 miliar.
Baca Juga:
Pada terminal itu, kata Dalsaf, dapat diisi 3 unit kapal sekaligus karena dilengkapi peralatan bongkar muat berukuran raksasa seperti 4 unit luffing crane (alat bongkar/muat peti kemas), 3 unit rubber tire gantry crane, serta tiga 3 unit Jeep Crane.
Menurutnya, dengan alat tersebut, akan terjadi percepatan bongkar muat dari 300 sampai 400 persen. Bahkan, jika biasanya produktivitas bongkar muat ini hanya 5 box per jam, namun sekarang dapat mencapai 18 bahkan 22 box per jam.
Dalsaf menyebutkan, sejak dioperasikan Januari lalu, pemakaian alat baru ini telah mengurangi antrean (kongesti) kapal di pelabuhan. Ditambahkannya, Pelabuhan Teluk Bayur ini memiliki kesetaraan dengan Pelabuhan Panjang di Lampung dan TPK di Palembang. Bahkan, TPK Teluk Bayur juga menjadi penyangga di tiga provinsi lain, yaitu Jambi untuk penyaluran karet, Bengkulu dan Riau untuk CPO-nya.
PADANG--Keluhan dunia usaha terhadap ekonomi biaya tinggi di Pelabuhan Teluk Bayur, segera terjawab dengan diresmikannya pengoperasian Terminal Peti
BERITA TERKAIT
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirrorless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri