Dahlan Iskan: untuk Melahirkan UU Kesehatan Tidak Perlu 1.000 Kali Rapat
"Yang jelas, di tangan Presiden Jokowi, UU yang begitu penting selesai dalam 6 bulan," tulisan Dahlan.
Selain itu, Dahlan menilai caranya memang canggih. Yakni, Desember lalu dibocorkanlah draf RUU Kesehatan. Semacam Omnibus Law bidang kesehatan.
Masyarakat ramai membicarakan. Anehnya, sumber draf itu misterius. Dari pemerintah, tidak. Dari DPR tidak.
Maka tidak harus ada yang bertanggung jawab. Ibarat sebuah kolam pancing, ada yang memancing tetapi tidak terlihat orangnya.
Akan tetapi pancingan itu mendapatkan ikan besar. Bentuk ikannya: reaksi pro-kontra di masyarakat. Terutama dari kalangan dokter. Lebih khusus lagi dari organisasi tunggal dokter: IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Muncul pula perlawanan pada IDI, bahkan ada semacam kampanye khusus pembusukan IDI.
"Kesannya: IDI otoriter. IDI berbisnis. IDI sumber kesulitan. IDI penyebab mahalnya jasa kesehatan. Dan banyak lainnya," tulisan Dahlan.
Pro dan kontra pun kian panas di publik, tetapi terukur, hingga akhirnya mereda sendiri.
Dahlan Iskan menyoroti proses lahirnya UU Kesehatan yang tidak perlu harus 1.000 kali rapat. Dia menilai demokrasi di tangan Presiden Jokowi jadi sangat simpel.
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Wanita Global
- Mau Berubah?