Dahlan Kini Milik Publik

jpnn.com - JAKARTA - Penulis buku 'The Next One' Budi Rahman Hakim menilai kesuksesan seorang Dahlan Iskan patut dituangkan dalam sebuah buku. Menurutnya, kisah kesuksesan Dahlan bisa menjadi semangat bagi mereka yang ingin terus berjuang.
Budi awalnya mengaku bahwa Dahlan kerap menolak bila kisah hidupnya dituangkan dalam buku, namun Budi akhirnya memberanikan diri melakukan itu.
"Sejak di puncak karier, Abah Dahlan enggak pernah mau dibuatkan biografi. Beliau tidak mau dan melarang itu. Jadi kalau ada yang mau wawancara untuk biografi, Abah tolak mentah-mentah. Saya sampai sekarang enggak ngerti kenapa. Padahal sebagai raja media, kisah hidupnya layak untuk dipublikasikan sosoknya," papar Budi saat launching buku tersebut di Gedung Energy Tower, Jakarta, Senin (31/3) malam.
Dia juga menegaskan bahwa Dahlan sudah bukan hanya milik Jawa Pos Grup semenjak ia diminta hijrah mengabdi untuk publik. "Beliau sudah milik publik saat ini," serunya.
Menurut Budi, pria asal Magetan itu layak menjadi pemimpin masa depan. Hal itu terlihat dari kesuksesan Dahlan menjalankan tugasnya selama ini. Karenanya dia berdoa agar Dahlan bisa memimpin Indonesia tahun ini.
"Beliau ini memang born to be a leader, seketika diberi jabatan memimpin beliau sukses. Judul biografi itu merupakan kesimpulan, doa, harapan, keinginan dari siapa saja yang kenal Pak Dahlan untuk mengabdi di ruang yang lebih besar. Semoga harapan menjadi the next one terkabul," tutup Budi. (chi/jpnn)
JAKARTA - Penulis buku 'The Next One' Budi Rahman Hakim menilai kesuksesan seorang Dahlan Iskan patut dituangkan dalam sebuah buku. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan