Dahlan Pastikan Hari Ini Penuhi Panggilan Panja Listrik
Jelaskan Temuan BPK soal Inefisiensi di PLN
Selasa, 13 November 2012 – 03:30 WIB
Bagaimana dengan inefisiensi Pembangkit Muara Tawar yang memunculkan inefisiensi hingga Rp 1,82 triliun sebagaimana audit BPK" Dahlan menjelaskan, angka itu muncul dari inefisiensi tahun 2009 sebesar Rp 0,51 triliun dan tahun 2010 sebesar Rp 1,3 triliun.
Penyebabnya adalah kekurangan pasokan gas untuk Pembangkit Muara Tawar akibat volume gas yang dikirim PT PGN tahun 2010 tidak sesuai PJBG. Kurangnya pasokan itu sebagai dampak gas lebih diutamakan untuk lifting minyak.
Selain itu kurangnya pasokan gas untuk Muara Tawar juga diakibatkan Joint Operating Body (JOB) Jambi Merang dan Medco E&P Indonesia (MEPI) ternyata belum bisa memasok gas hingga 2011 lalu. Padahal perjanjian jual beli gas sudah diteken pada 24 Juli 2006.
Kemudian untuk Pembangkit Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), BPK menemukan inefisiensi Rp8,34 triliun yang terdiri dari Rp 4,43 triliun pada 2009 dan Rp 3,9 triliun pada 2010. Lagi-lagi, inefisiensi akibat kekurangan pasokan gas untuk Pembangkit Sumbagut karena PT Pertamina tidak dapat memasok gas sesuai kontrak.
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku siap memberikan penjelasan kepada Komisi VII DPR, terkait temuan Badan Pemeriksa
BERITA TERKAIT
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun
- BAZNAS Salurkan Bantuan Pangan dan Infrastruktur Rp 112, 1 Miliar untuk Palestina