Dahlan Pastikan Hari Ini Penuhi Panggilan Panja Listrik

Jelaskan Temuan BPK soal Inefisiensi di PLN

Dahlan Pastikan Hari Ini Penuhi Panggilan Panja Listrik
Dahlan Pastikan Hari Ini Penuhi Panggilan Panja Listrik
Pasokan gas untuk pembangkit Gresik juga berkurang karena gas dari Lapangan Ujung Pangkah tidak sesuai kontrak yang diteken pada 2004 untuk jangka waktu 21 tahun.  Selain itu, pasokan gas untuk Gresik dari  Lapangan Terang, Sirasun dan Batur tidak sesuai kontrak yang diteken PLN dengan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) pada tahun  2005. "Jadwal realisasi pasokan gas beberapa kali dilakukan perubahan, semula 1 Januari 2008 menjadi 31 Januari 2012," sebut Dahlan.

Sementara untuk Pembangkit Grati, Dahlan mengakui adanya inefisiensi Rp 2,04 triliun sebagaimana temuan BPK. Angka itu juga berasal dari tahun 2009 (Rp 1,29 triliun) dan tahun 2010 (Rp 0,75) triliun. Menurutnya, inefisiensi juga karena pasokan gas dari Santos baru bisa  dilakukan tahun 2011.  Sedangkan pasokan gas dari Lapangan Wortel yang bakal dipasok Parna Raya baru bisa direalisasikan pada 2012.

Di PLTGU Grati, BPK juga menemukan inefisiensi sebesar Rp 0,08 triliun pada 2009 dan Rp 0,13 triliun pada 2010.  Penyebabnya adalah kekurangan pasokan gas dari pembangkit Teluk Lembu akibat Kalila tidak dapat memenuhi kebutuhan gas sesuai kontrak.

Dahlan menerangkan, Kalila Bentu hanya mampu memasok 3 BBTUD dari kontrak 30 BBTUD. Saat ini juga sedang dibangun pipa dari Lapangan BGP (Baru Gas Plan)  ke Lapangan (SGP) Seng Gas PLan sepanjang 52 kmyang diperkirakan siap Desember 2012.  "Implikasi dari investasi tambahan Kalila Bentu untuk mengembalikan suplai gas berdampak pada harga gas yang awalnya USD 2.9/MMBTU menjadi USD 5.9/MMBTU, karena PLN harus menanggung biaya angkut gas disamping harga gas mengalami kenaikan," jelas Dahlan.

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku siap memberikan penjelasan kepada Komisi VII DPR, terkait temuan Badan Pemeriksa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News