Dahlan Pilih Konsultan Kanker Daripada jadi Menteri

Dahlan Pilih Konsultan Kanker Daripada jadi Menteri
Dahlan Pilih Konsultan Kanker Daripada jadi Menteri
"Saya sudah berkomitmen, kalau ada yang nanya soal kanker atau konsultasi, pasti akan saya layani meskipun waktunya mepet, tadi dia datang sempat nangis-nangis," terangnya.

Bahkan Dahlan akan berhenti menjadi menteri bila ada peraturan yang melarang seorang menteri menerima konsultasi. "Misalnya kalau jadi menteri dilarang terima konsultasi, saya milih tidak jadi menteri. Ada jadwal apapun itu, akan saya layani dia, meski waktunya sempit," tuturnya.

Kebanyakan dari mereka berkonsultasi menanyakan langkah apa yang harus diambil setelah divonis dokter terkena kanker. Kalau sudah begitu, biasanya Dahlan memberikan tips agar tidak panik terlebih dulu. Menurutnya, kepanikan justru akan menambah parah kondisi si penderita.

"Mereka tanya, harus diapakan ini? yang terbanyak yang saya lakukan adalah tidak panik, apalagi kalau baru divonis oleh dokter, harus tenang dulu. Panik itu akan membuat semakin parah," pungkas pria yang baru saja dapat gelar Doktor Honoris Causa dari IAIN Walisongo ini. (chi/jpnn)

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta maaf pada beberapa awak media yang sejak pukul 07.30 WIB sudah menunggunya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News