Dahlan Pilih Konsultan Kanker Daripada jadi Menteri
Sabtu, 13 Juli 2013 – 09:53 WIB
"Saya sudah berkomitmen, kalau ada yang nanya soal kanker atau konsultasi, pasti akan saya layani meskipun waktunya mepet, tadi dia datang sempat nangis-nangis," terangnya.
Bahkan Dahlan akan berhenti menjadi menteri bila ada peraturan yang melarang seorang menteri menerima konsultasi. "Misalnya kalau jadi menteri dilarang terima konsultasi, saya milih tidak jadi menteri. Ada jadwal apapun itu, akan saya layani dia, meski waktunya sempit," tuturnya.
Kebanyakan dari mereka berkonsultasi menanyakan langkah apa yang harus diambil setelah divonis dokter terkena kanker. Kalau sudah begitu, biasanya Dahlan memberikan tips agar tidak panik terlebih dulu. Menurutnya, kepanikan justru akan menambah parah kondisi si penderita.
"Mereka tanya, harus diapakan ini? yang terbanyak yang saya lakukan adalah tidak panik, apalagi kalau baru divonis oleh dokter, harus tenang dulu. Panik itu akan membuat semakin parah," pungkas pria yang baru saja dapat gelar Doktor Honoris Causa dari IAIN Walisongo ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta maaf pada beberapa awak media yang sejak pukul 07.30 WIB sudah menunggunya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO