Dahlan Rahasiakan Nama Dirut BUMN Main Golf di Jam Kerja

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan hingga kini masih enggan menyebut nama direktur utama di perusahaan pelat merah sektor keuangan non-perbankan yang bermain golf di saat jam kerja. Meski santer terdengar dirut yang main golf saat jam kerja itu adalah Direktur Utama PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo), Didiet S Pamungkas, namun Dahlan tetap merahasiakannya.

Dahlan hanya berujar bahwa ciri-ciri yang ia berikan sudah sangat jelas, sehingga tak perlu lagi disebut. "Anda (wartawan, red) kan sudah tulis. Yang penting saya tidak menolak tulisan anda. Sudah begitu jelas kok ditanya lagi," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/6) malam.

Dahlan juga menepis anggapan bahwa wajar-wajar saja direksi BUMN bermain golf wajar asalkan keuangan perusahaan yang dipimpinnya berjalan baik. Pria asal Magetan beralasan, tak baik bagi direksi memberikan contoh buruk pada karyawan ataupun perusahaan pelat merah lainnya.

"Saya tahu (main golf) tidak menggangu keuangan perusahaan itu. Analoginya begini, kenapa setiap hari anda harus masuk kantor, sepanjang pekerjaannya bisa selesai? Analoginya begitu, sekalian saja dikeluarkan peraturan jangan ngantor asal pekerjaan anda beres tidak ada masalah. Kan tidak bisa seperti itu," tandasnya.

Yang pasti Dahlan juga akan menyurari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah itu sebagai respon karena sebelumnya OJK meminta klarifikasi ke Dahlan menyusul adanya dirut di BUMN sektor keuangan non-perbankan yang mundur. "Saya akan klarifikasi bahwa itu tidak baik. Saya mengerti ini menyangkut lembaga OJK," paparnya.

Dahlan menambahkan, surat balasan ke OJK itu akan dikirim pekan ini. Isinya, Dahlan akan memberikan penjelasan tentang dirut BUMN sektor keuangan non-perbankan yang mundur itu.

"Suratnya berisi terkait dengan internal BUMN, dan karena terkait dengan OJK maka kita jelaskan. Tetapi bukan berarti OJK bisa menahan dia karena itu, namun kita akan jelaskan," tandas mantan Dirut PLN itu.(chi/jpnn)