Dahlan: Saya Lawan Perampok Uang Negara
Terkait Sengketa Tol Lingkar Luar Jakarta
Rabu, 21 Desember 2011 – 06:31 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menabuh genderang perang terhadap orang-orang yang dinilai sebagai perampok uang negara. Ini terkait dengan sengketa jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) yang melibatkan Jasa Marga dan pihak swasta. Perusahaan tersebut lantas berutang pada BNI Rp 2,5 triliun. Namun, hanya sekitar Rp 1 triliun yang digunakan untuk pembangunan tol. Kredit ini pun akhirnya macet dan aset-aset perusahaan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). "Artinya, mereka merampok uang negara yang sedemikian besar," kata Dahlan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, saat ini ada pihak swasta yang ingin merebut jalan tol yang dikelola Jasa Marga. "Mereka ini sudah merampok uang negara sebanyak dua kali. Sekarang mereka mau merampok yang ketiga kalinya. Karena itu, saya akan melindungi Jasa Marga sekuat tenaga," ujarnya dalam keterangan pers dadakan di Kantor Kementerian BUMN kemarin (20/12).
Kasus itu sendiri bermula dari pembangunan JORR ruas Kampung Rambutan-Pondok Pinang, Taman Mini-Cikunir, dan Harbour Road (Tanjung Priok-Pluit) pada 1995. Kontraktor dua proyek itu adalah konsorsium Hutama Yala, perusahaan patungan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Yala Perkasa Internasional milik Siti Hardiyanti Rukmana.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menabuh genderang perang terhadap orang-orang yang dinilai sebagai perampok uang negara. Ini
BERITA TERKAIT
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024
- Slamet & Ivan Disebut Bisa Perkuat FWD Insurance di Industri Asuransi
- Aspire dan Interkat by Jio Haptik Dukung Social Sellers Lewat Fitur WhatsApp
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- Kantongi Predikat Very Good, PTPN III Raih Indonesia Best Digital Innovation Award 2024
- The 19th Indonesia HR Expo: TNYI Dukung Penguatan Budaya Kerja dan Leadership