Dahlan Serap Keluhan via Twitter
Minggu, 13 Mei 2012 – 16:27 WIB
JAKARTA – Twitter bukan sekadar sarana berkicau ria bagi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Media sosial tersebut sekaligus menjadi sarana efektif menyerap aspirasi. Misalnya, banyak pengguna kereta api yang menumpahkan kekesalan atas gangguan yang terjadi lewat Twitter."Keluhan mereka di Twitter soal kereta api luar biasa," ujar pria yang baru memiliki akun @iskan_dahlan pada 12 April lalu itu. Hingga kini, pengikut akun tersebut sudah lebih dari 92.500.
Keluhan yang marak di media sosial dengan cepat direspons oleh Dahlan. Ia mengumpulkan jajaran direksi PT Kereta Api, termasuk Direktur Utama Ignatius Jonan, serta belasan ahli dari berbagai instansi dan perguruan tinggi. Dahlan memimpin dan menjadi moderator di lantai 17 gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Ketika pejabat PT KAI memaparkan makalah, Dahlan mempersilakan peserta rapat memotong untuk mengajukan pertanyaan. ”Bertanya langsung memang berpotensi menimbulkan suasana ricuh. Tapi kan ada saya. Kalau sudah mulai menunjukan gejala ricuh, saya akan menengahi,” tutur Dahlan. Rapat pun berlangsung cair.
Dalam rapat itu terungkap bahwa persoalan terbanyak kereta api sebenarnya bukan disebabkan oleh gangguan petir. Melainkan oleh gangguan sinyal, sarana KRL mogok, hingga rel yang patah. ”Gangguan KRL terbanyak dikarenakan gangguang sinyal yang berpengaruh ke wesel dan sirkuit sistem,” jelas Vice President Signaling PT KAI Ira Nevasa.
JAKARTA – Twitter bukan sekadar sarana berkicau ria bagi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Media sosial tersebut
BERITA TERKAIT
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi