Dahlan : Waspadai Bom Waktu Birokrasi
Jumat, 13 Juli 2012 – 07:00 WIB
Dahlan mengakui, semenjak dirinya masuk ke social media Twitter dengan akun @iskan_dahlan, berbagai keluhan tentang pemadaman listrik, kemacetan jalan tol, maupun keluhan-keluhan lain selalu diterimanya. "Dan semuanya minta solusi instan," kata Dahlan yang akun Twitter-nya kini memiliki 166.496 follower tersebut.
Dahlan menambahkan, selain pressure dari masyarakat kelas menengah, pemerintah juga harus menghadapi pressure dari masyarakat kelas bawah. Menurut dia, tipikal kelompok masyarakat miskin saat ini berbeda dengan masyarakat miskin di masa lalu.
"Saat saya miskin dulu, tidak ada perasaan menderita. Tapi masyarakat miskin sekarang ini beda, karena sudah melihat kemewahan yang ditampilkan di televisi maupun yang dipajang di mall (pusat perbelanjaan, Red). Jadi, ini adalah kemiskinan yang dibumbui dengan rasa ketidakadilan. Akibatnya, banyak yang ingin keluar dari kemiskinan secara instan. Ini juga berbahaya," paparnya.
Karena itu, lanjut Dahlan, pressure dari masyarakat kelas menengah harus direspons dengan perbaikan layanan birokrasi yang makin cepat. Sedangkan pressure dari masyarakat miskin harus direspons dengan pemerataan kesejahteraan. "Ini menjadi PR (pekerjaan rumah, Red) pemerintah dan kita bersama," ujarnya. (owi)
JAKARTA - Dari tahun ke tahun, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus merangkak naik. Selain menunjukkan tingkat kemakmuran yang membaik,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang