Dahnil: Pak Prabowo Nothing to Lose
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, masih belum menentukan sikap apakah akan berkoalisi atau tidak.
"Belum ada statement terang dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/10).
Menurut Dahnil, Prabowo dari awal sudah menyatakan siap menjadi oposisi, mitra kritis pemerintah. Dahnil memahami semua itu tergantung pada kebutuhan Jokowi. Yang jelas, kata dia, secara formal Prabowo sudah menyatakan buah pikirannya dalam konsep 'dorongan besar'.
"Jadi, sampai detik ini Pak Jokowi belum bilang mau memberikan sekian menteri ke Pak Prabowo dan Gerindra. Itu belum ada," kata Dahnil.
Dahnil menyatakan bahwa Prabowo bersikap nothing to lose. "Jadi, artinya Pak Prabowo siap di luar, dan siap membantu pemerintahan di dalam," papar Dahnil.
Menurut Dahnil, semuanya tergantung kebutuhan Presiden Jokowi. Prabowo, tegas dia, siap menjadi oposisi, atau membantu pemerintah dari dalam. Lebih jauh Dahnil menuturkan bahwa 16 Oktober 2019, Prabowo akan mengumpulkan kadernya dari seluruh Indonesia.
Menurut Dahnil, Prabowo akan meminta masukan kepada kader sebelum memutuskan apakah akan berada di luar atau di dalam pemerintahan.
"Meskipun kewenangan sudah diberikan kepada Pak Prabowo selaku ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, tetapi beliau ingin mendengar masukan dari para kader, apakah lebih baik di dalam atau di luar," pungkasnya. (boy/jpnn)
Menurut Dahnil, Prabowo sudah tegas. Siap menjadi oposisi atau membantu pemerintah dari dalam.
- Hercules Perintahkan Kader GRIB Jaya Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun