Dahnil Siap Jadi Oposisi Jika Prabowo Tak Tuntaskan Kasus Novel

jpnn.com, JAKARTA - Eks Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.
Dia pun mengingatkan bahwa Selasa (12/3) ini sudah 700 hari kasus penyiraman itu diusut. Namun, belum ada perkembangan.
Dahnil yang kini menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga menerangkan, dia akan terus mendorong pemerintah untuk menuntaskan kasus itu.
BACA JUGA: Dahnil Jubir BPN Prabowo Sebut Survei LSI Denny JA Umbar Tuduhan
Sama halnya apabila Prabowo - Sandi terpilih pada Pilpres 2019. Dahnil berharap, Prabowo - Sandi bisa memberikan kejelasan di kasus tersebut.
"Saya akan menjadi oposisi utama bila kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan juga tidak dituntaskan oleh Pemerintahan Pak Prabowo dan Bang Sandi,” kata Dahnil di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, siapa pun yang memimpin pemerintahan di Indonesia harus bertanggung jawab dan mengungkap siapa dalang di balik kasus tersebut.
Dalam perjalanannya, pemerintah telah membentuk Gabungan Pencari Fakta Novel Baswedan (TGPF) atas rekomendasi Komnas HAM. Namun, hingga kini, kasus belum menemui titik terang.
Eks Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap kasus Novel Baswedan
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG
- IHSG Menghijau, Pakar Nilai Investor Optimistis dengan Kebijakan Prabowo