Dahulu Trimedya Lantang Mengkritisi Ganjar, Kini Mendukung Tanpa Reserve

jpnn.com, MEDAN - Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan memperlihatkan keakrabannya dengan bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 RI Ganjar Pranowo di Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Trimedya dan gubernur Jawa Tengah itu terlihat bersalam komando saat sama-sama menghadiri kegiatan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut di Jalan Jamin Ginting, Medan, Minggu (11/6).
Sebelum Ganjar diumumkan sebagai bakal capres, Trimedya dikenal lantang mengkritisi gubernur ke-15 Jawa Tengah itu.
Video tentang Trimedya mencibir Ganjar juga diviralkan setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama politikus asal Jateng itu sebagai bakal capres untuk pilpres mendatang.
Namun, kini Trimedya dan Ganjar terlihat akrab. Keduanya berpose dengan salam komando saat menghadiri konsolidasi DPD PDIP Sumut.
Sejumlah elite DPPD PDIP, seperti Djarot S Hidayat (ketua bidang ideologi dan kaderisasi), Yasonna H Laoly (ketua bidang hukum dan perundang-undangan), dan Sukur Nababan (ketua bidang keanggotaan dan kaderisasi), yang menyaksikan peristiwa itu langsung bertepuk tangan.
Ganjar terlihat menepuk pundak Trimedya. Mereka juga tampak bercakap-cakap sebentar.
Trimedya yang ditemui seusai kegiatan itu mengatakan bahwa dirinya dan Ganjar saling bertanya soal kabar.
Trimedya Panjaitan memperlihatkan keakrabannya dengan bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 RI Ganjar Pranowo saat sama-sama menghadiri acara DPD PDIP Sumut.
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Selesai Diperiksa KPK, Hasto Jawab 52 Pertanyaan Pengulangan
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu