Dairoh dan Sophia Pindah Profesi Jadi Pengamen Hingga Pemulung
Sabtu, 17 September 2016 – 08:34 WIB

Ilustrasi. Foto dok JPNN.com
"Yah lumayan lah, buat makan, bayar listrik, dan jajan anak-anak," ujarnya singkat.
Baik Iroh maupun Sophia pernah mengadu nasib di Jakarta, menjadi penjaga warteg maupun asisten rumah tangga. Namun, lagi-lagi kembali ke desa karena lebih cinta keluarga dan kangen menanam bawang merah.
Keduanya berharap, kondisi saat ini berangsur pulih sehingga mereka bisa kembali ke sawah.
"Llhat teman yang nggak panen bisa dapat harga bawang merah Rp 50 ribu per kilo kayaknya gimana gitu. Cuma kan namanya bertani tidak selalu hasilnya panen bagus. Kalau bagus, ya enak dapat untung banyak. Bila gagal panen seperti sekarang, ya kami menangis darah. Pokoe sekarang petani bawang menjerit, rit, rit," tandasnya. (***/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu