Dakota, Pensiun setelah 70 Tahun
Kamis, 17 Juli 2008 – 11:06 WIB
LONDON – Siapa tidak mengenal Dakota. Pesawat buatan Amerika Serikat (AS) yang terkenal pada era Perang Dunia II itu merupakan transportasi udara andalan untuk mengangkut penumpang. Masa kejayaan RAF DC-3 Dakota benar-benar berakhir setelah tur perpisahan dua bulannya mencapai finish. Adalah peraturan Uni Eropa (UE) tentang keselamatan penerbangan yang mengakhiri kiprah Dakota di angkasa. Perpisahan mengharukan dengan ikon pesawat penumpang Perang Dunia II itu berlangsung di England, Inggris. Tidak kurang dari 400 orang menyempatkan diri hadir dalam upacara perpisahan dengan Dakota di Coventry Airport, England. Parr mengatakan, peraturan baru UE yang mulai berlaku pukul 00.00 kemarin (16/7) tidak tepat diterapkan pada Dakota. ”Seluncuran darurat, lampu lantai dan radar cuaca tidak cocok dipasangkan pada Dakota. Padahal, aturan baru UE, seluruh pesawat yang kapasitas penumpangnya minimal 19 orang harus dilengkapi piranti tersebut,” ujarnya. Menurut dia, komponen-komponen tambahan itu tidak terlalu membantu sistem keselamatan pesawat.
”Ini adalah hari yang sangat menyedihkan. Pesawat-pesawat ini sudah melanglang buana selama lebih dari 70 tahun,” kata Direktur Komersial Air Atlantique--perusahaan yang memiliki dua RAF DC-3 Dakota--Richard Parr. Dia bersyukur tur perpisahan yang dilakoni pesawat tua itu berjalan lancar. Dalam 12 penerbangan terakhirnya, Dakota mengangkut sekitar 400 penumpang yang menghadiri pesta perpisahan di Coventry.
Baca Juga:
Karena itu, dia akan berupaya mendapatkan perkecualian dari para pejabat UE untuk Dakota. Namun, prosesnya tidak akan mudah. ”Saya tidak mengatakan bahwa aturan yang baru itu kejam. Hanya saja, mereka sama sekali tidak memikirkan pengusaha seperti kami, yang mengoperasikan pesawat vintage,” imbuh Parr. Apalagi, selama ini, Dakota terbukti aman untuk terbang. Karena tua, Dakota memang sengaja dikandangkan saat cuaca buruk. (BBC/hep)
LONDON – Siapa tidak mengenal Dakota. Pesawat buatan Amerika Serikat (AS) yang terkenal pada era Perang Dunia II itu merupakan transportasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia