Dalai Lama Ingin Pensiun dari Politik
Kamis, 10 Maret 2011 – 17:57 WIB
DHARAMSALA - Pemimpin Tibet yang hidup di pengasingan, Dalai Lama, menyatakan bahwa dirinya berniat mundur dari posisinya sebagai pemimpin politik. Melalui sebuah pernyataan, Kamis (10/3), Dalam Lama menegaskan, keinginannya itu merupakan memodernisasi pemerintahan Tibet di pengasingan guna menghadapi tekanan China. Namun keinginan Dalai Lama itu perlu diiringi langkah formal yang masih perlu diratifikasi oleh parlemen Tibet yang berbasis di India pada Senin (14/3) pekan depan. PM yang akan dipilih parlemen pada bulan ini harus memberi pengaruh yang lebih besar di panggung dunia seraya memperjuangkan otonomi Tibet dari Beijing .
"Pada awal tahun 1960-an, saya telah berulang kali menekankan bahwa rakyat Tibet membutuhkan seorang pemimpin, yang dipilih secara bebas oleh rakyat Tibet, yang kepada siapa saya bisa mengalihkan kekuasaan," kata Dalai Lama dalam pidato tahunan peringatan 52 tahun pemerintahan Tibet di pengasinan sejak. "Sekarang, jelas kita telah mencapai waktu untuk melaksanakan hal itu," ucap Dalai Lama seperti dikutip REUTERS.
Baca Juga:
Dalai Lama yang kini berusia 76 tahun, telah lama menganggap dirinya "semi-pensiun" dari kepemimpinan politik seiring adanya pemilihan Perdana Menteri bagi pemerintahan Tibet di kota Dharamsala, India Utara. Namun begitu, Dalai Lama tetap menjadi pemimpin spiritual Tibet.
Baca Juga:
DHARAMSALA - Pemimpin Tibet yang hidup di pengasingan, Dalai Lama, menyatakan bahwa dirinya berniat mundur dari posisinya sebagai pemimpin politik.
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29