Dalai Lama Raih Penghargaan Bernilai Rp15,5 M
Jumat, 30 Maret 2012 – 06:30 WIB
LONDON – Meski selama ini tinggal di pengasingan, pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama mendapat pengakuan internasional. Lembaga The John Templeton Foundation (JTF) menganugerahkan penghargaan tahunan pada tokoh berpengaruh dan pemimpin Buddhis Tibet tersebut berkat kontribusinya terhadap dimensi kehidupan spiritual dan perdamaian antarumat beragama. Selama puluhan tahun, Dalai Lama ke-14 dianggap telah menyediakan hidupnya untuk menggabungkan tradisi riset, ilmu pengetahuan, dan ajaran Buddhisme. Secara khusus Tenzin Gyatso, 76, mendorong riset mendalam tentang peran kekuatan belas kasih dalam merespons masalah fundamental dunia. Tema besar itu menjadi inti ajarannya.
Penghargaan senilai USD 1,7 juta atau sekitar Rp 15,5 miliar itu akan diserahkan pada 14 Mei nanti di Katedral St. Paul London. Dalam pernyataannya, JTF menyebut bahwa Dalai Lama merupakan sosok yang tidak ada bandingan di dunia dalam kontribusinya di bidang etika universal, antikekerasan, dan harmoni antarumat beragama.
Baca Juga:
’’Dengan meningkatnya ketegantungan pada teknologi untuk menyelesaikan masalah dunia, rasa kemanusiaan juga mencari ketenteraman. Hanya sisi spiritual yang bisa menjawabnya,’’ ujar John M Templeton Jr., presiden JTF dan putra Sir John Templeton, penggagas penghargaan itu.
Baca Juga:
Dia menambahkan bahwa rekam jejak intelektual, moral, maupun spiritual Dalai Lama dipahami oleh sembilan juri yang berperan dalam penilaian para kandidat penerima penghargaan. Mereka adalah para tokoh yang mewakili berbagai disiplin ilmu, termasuk budaya dan agama. Para juri yang independen biasanya mengajukan 15-20 nama calon setiap tahun dan memilih dengan suara terpisah.
LONDON – Meski selama ini tinggal di pengasingan, pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama mendapat pengakuan internasional. Lembaga The John Templeton
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer