Dalami Berkas, KPK Belum Limpahkan Berkas Gatot ke Pengadilan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum berencana melimpahkan berkas tersangka kasus dugaan suap Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Gatot Pudjo Nugroho ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Hal itu dikarenakan masih ada beberapa hal yang perlu didalami untuk kepentingan pelengkapan berkas. Termasuk mendalami penjelasan dari beberapa pihak yang baru-baru ini juga dimintai keterangannya, antara lain Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Patrice Rio Capella.
“Untuk berkas perkara beliau (Gatot, red) itu sampai saat ini saya belum memeroleh kepastian kapan akan dilimpahkan ke pengadilan. Masih diperiksa, kemarin beliau juga kan masih diperiksa kembali,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andrianti kepada JPNN, Kamis (8/10).
Ia membantah jika dihubungkan lamanya pelimpahan berkas Gatot dengan penanganan kasus dugaan suap di balik batalnya penggunaan hak interpelasi anggota DPRD Sumut terhadap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Menurut Yuyuk, secara garis besar hal itu tidak ada. Pasalnya, ke dua hal tersebut ditangani secara berbeda.
Kalau pun ada keterkaitan, tetap ketika berkas dugaan suap hakim PTUN telah lengkap dan dilimpahkan ke pengadilan, tak akan mengganggu proses penanganan hukum lainnya.
“Jadi intinya berkas belum dilimpahkan, karena masih menunggu kelengkapan berkas," ujarnya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum berencana melimpahkan berkas tersangka kasus dugaan suap Hakim Pengadilan Tata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat