Dalami Keterlibatan WNI Yang Dideportasi Turki

Dalami Keterlibatan WNI Yang Dideportasi Turki
Suhardi Alius. Foto: BNPT

Sebab, negara tersebut sampai saat ini masih dilanda konflik. Yang pasti, menurutnya, kepindahan tersebut lebih karena masalah ideologi yang mereka anut.

 “Kami masih akan terus mendalami alasan lain kepindahan mereka kesana, mengapa mereka memaksa untuk masuk ke negara Suriah, apakah mereka benar terlibat atau tidak (dengan kelompok radikal). Yang pasti alasan dasar kepergian mereka ke Suriah lebih karena keinginan untuk berhijrah. Tentunya ini masalah ideologi. Mindset yang berbeda,” ujar alumnus Akpol tahun 1985 ini.

Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, di antara para WNI yang dideportasi tersebut juga terdapat keluarga Triyono yang merupakan mantan pegawai Kementerian Keuangan yang dideportasi oleh pemerintah Turki beberapa waktu lalu.

"Terkait penanganan para WNI yang dideportasi itu, saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial yang sudah melayani keluarga yang ditampung di RPSA Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur ini. Seperti program kami bahwa kami menggandeng 25 kementerian atau lembaga dalam penanganan kasus terorisme, termasuk salah satunya dengan Kementerian Sosial ini,” ujar mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI ini.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas peran serta dan kerja keras Kemensos yang telah memfasilitasi dan melayani WNI yang telah dideportasi dari Turki tersebut dengan baik.

“Karena kami tidak bisa bekerja sendirian, tentunya diperlukan keterlibatan kementeian/lembaga lainnya juga. Di tempat tersebut (RPSA) para WNI tersebut akan mendapatkan bimbingan agar tidak trauma,” ujar mantan Kadiv Humas Polri ini.

Menurutnya, pendampingan yang dilakukan Kemensos ini akan menjadi modal bagi para WNI tersebut sebelum nantinya mereka kembali ke kampung halamannya masing-masing.

“Karena kami mensinyalir kemungkinan masih ada lagi yang dideportasi. Pemerintah Turki pun tidak mengizinkan masuk ke sana karena negaranya masih mengalami konflik,” kata pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 itu. (jos/jpnn)


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius bersama Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menemui 75


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News