Dalami Permasalahan UMKM di Kawasan Wisata, Ibas Raih Gelar Doktor dari IPB
Ibas juga melibatkan 12 narasumber pakar yang terdiri dari pemangku kebijakan, perbankan, akademisi dan asosiasi tingkat nasional. Data dari instansi pemerintah di tingkat pusat maupun daerah juga digunakan.
"Penyertaan aspek inklusi keuangan, kemitraan, dan organisasi, serta adopsi teknologi dilakukan sebagai upaya meningkatkan pendapatan usaha di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo," ujar Ibas dalam sidang tersebut.
Sidang promosi doktor yang berlangsung terbuka dan disiarkan lewat YouTube itu turut dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga hadir dan memberi sambutan pada sidang promosi doktor putra keduanya itu.
"Saya suka dengan dua hal yang selalu dikatakan oleh Bung Edhie Baskoro Yudhoyono. Pertama, harus berkelanjutan, ini gerakan global, tugas kemanusiaan abad ini. Jangan abaikan. Kedua, inklusi. Semua harus ingat keadilan sosial sangat penting,” kata SBY mengomentari isi disertasi Ibas.
Sementara itu, Bahlil dalam sambutannya saat sidang promosi doktor mengatakan bahwa usulan dan temuan penelitian Ibas sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.
"Yang disampaikan Mas Ibas dalam konteks akademisinya itu sejalan dengan apa yang kami lakukan. Mas Ibas, kita harus diskusi agar sebagian isi disertasi ini saya akan lamai untuk menjadi rujukan dalam membuat kebijakan-kebijakan investasi ke depan,” kata Bahlil kepada Ibas.
Ibas, yang mengikuti jejak ayahnya menempuh program doktor di IPB, lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 4.00.
Dalam disertasinya, Ibas mengusulkan solusi bagi pengembangan daerah pariwisata terpadu, termasuk para pelaku UMKM setempat
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- Hadiri Tabur Bunga di Laut, Ibas Ungkap Makna Hari Pahlawan
- UIPM Ungkap Sosok Pemberi Gelar Doktor Raffi Ahmad, Bukan Profesor Palsu
- Bedah Buku: Dosen Doktoral IPB Pastikan Teori-Teori Komunikasi Pembangunan Sudah On The Track
- Gelar Doktor Tak Diakui Pemerintah, Raffi Ahmad Bilang Begini
- Penjelasan Terbaru FEB UI soal Polemik Gelar Doktor Bahlil, Oh Ternyata